Dahulu, aku ialah iblis yang kamu sukai. Di saat yang lain memandang burukku, kamu menilai dengan indah duniaku. Namun entah bagaimana, dalam sekejap dunia menyadarkanmu menjadi arus yang sama dengan yang lain. Aku kehilangan arah, mencari kamu yang dahulu memberiku sentuhan surgawi yang selalu kurindukan dalam nerakaku. Pilihan sudah diputuskan, kamu pergi menjadikan ini hanya pengalaman, di saat aku memandang ini ialah jalan kebenaran. Tak apa, sudah ada pangeran nirwana yang akan menjemputmu dengan kereta kencananya bersama dengan kesucian dan kedamaian yang mungkin kamu rindukan. Tak ada itu dalam nerakaku, hanya aku dengan api-api panas yang penuh kekosongan. Sampai tiba aku mengetahuimu bahagia, rasaku sudahlah terbiasa dengan hampa. Aku kan pergi menjadi organik yang kan melebur pada semesta. Hingga yang tersisa adalah roh yang akan terus menyanyikan lagu-lagu rindu pada ciptaan yang paling tercinta. Kamu tak akan menyadarinya, namun itulah yang tersisa aku titi...
Halo kawan-kawan. Kenalkan aku Blackhole, seorang manusia yang lagi terperosok ke dalam dimensi antah berantah. Please, jangan tanyakan alasan kondisi aku yang lagi begini, terlalu rumit untuk diceritakan sampai kalau ditulis pasti butuh energi yang besar juga. Terus kalau salah-salah kata, malah bikin tulisan ini tidak pernah jadi. Tapi, ini pasti jadi kok, soalnya kepalaku langsung dipentung bolpoin di sampingku hehehe. Tahu ga, sekarang aku lagi garuk-garuk kepala loh. Ayo dong tanya kenapa, hihihi. Jadi gini, aku lagi kesulitan nemu kalimat sastrawan yang bisa kukutip. Loh buat apaan? Buat disambungin sama tulisan ini hahaha. Tapi tenang, sekarang dah nemu kok. Eh kok bisa? Bisa dong, mulanya begini. Aku baru nemu kawan baru, seorang seniman lulusan IKJ yang suka ngasih aku pembendaharaan musik yang aduhai. Memori aku mengingat dengan jelas ketika dia ngajak ngobrol soal karya sastra. Satu nama yang langsung keluar dari mulutnya tentu Pramoedya Ananta Toer. Wkwkwk, eits tapi tungg...